Bupati Barito Selatan, Bapak Ir. H. Muhammad Farid Yusran, MM dianugerahi gelar ‘Tuha Jaa’ oleh Tetua Adat dan Tokoh Masyarakat Suku Lawangan/Bawo. Menurut salah satu tokoh adat Lawangan/Bawo Candianson mengatakan Tuha Jaa merupakan gelar untuk sesepuh atau pemimpin dari Suku Lawangan/Bawo.
“Kami sepakat mengangkat Bapak Bupati sebagai Tuha Jaa atau sesepuh kami, pemimpin kami, sebagai tempat mengadu dan berlindung khususnya bagi Suku Lawangan Bawo,” kata Candianson selaku tokoh adat Suku Lawangan / Bawo di halaman Balai Adat Desa Patas, Kecamatan Gunung Bintang Awai./ Ia melanjutkan pihaknya mengangkat Bapak Ir.H.Muhammand Farid Yusran, MM karena dipandang layak sebagai pemimpin. Sebab dalam kepemimpinannya sebagai bupati, Barsel banyak mengalami kemajuan di bidang pembangunan dan langsung menyentuh pada kehidupan Suku Lawangan/Bawo.
Sehingga, hal ini menunjukkan Pemkab Barsel di bawah pemerintahan Bapak Ir.H.Muhammad Farid Yusran, MM betul-betul melaksanakan program pembangunan yang menyentuh kepentingan masyarakat terutama Suku Lawangan/Bajo.“Suku kami ini terisolir kebanyakan keluar dari kampung asal dan tinggal dipegunungan dan anak sungai. Untuk itu kami minta bapak bupati untuk memimpin kami sehingga tidak terisolir lagi,” harapnya.
Di tempat yang sama Bupati Barsel Bapak Ir.H. Muhammad Farid Yusran, MM sangat terharu dan tersanjung karena bisa menjadi warga kehormatan Suku Lawangan/Bawo dengan dinobatkan sebagai ‘Tuha Jaa’.
“Dengan dinobatkan sebagai Tuha Jaa berarti saya lengkap sudah sebagai orang Barsel. Sebab Saya sendiri sukunya Bakumpai dan Dusun, isteri saya suku Ma’anyan,” kata dia.
Agar Suku Lawangan/Bawo ini tidak terisolir, kata Farid, pihaknya telah jauh-jauh hari memprogramkan diantaranya pembuatan jalan untuk membuka akses warga ke dunia luar.
“Saya berharap Suku Lawangan/Bawo ini nantinya akan berkiprah baik di pemerintahan maupun politik. Agar menjadi petinggi-petinggi baik di Barsel, Provinsi maupun di pusat,” harapnya. (Admin : @3, sumber : Borneo News)
