Pemasangan Kabel SUTT Barito Selatan Masih Terkendala
“Karena adanya kendala tersebut, pemasangan kabelnya tidak lancar,” kata manager Unit Pelaksana Kontruksi (UPK) Jaringan Kalimantan II, Wisnu Kuntjoro Adi, di Buntok, Jumat.
Padahal lanjut dia, pihaknya sebelumnya telah melakukan mediasi yang dilaksanakan di Dinas Pertambangan dan Energi dengan masyarakat, akan tetapi masih belum ada kesepakatan.
“Hal itu disebabkan ada sebagian warga yang masih belum bisa menerima kompensasi dan meminta harga ganti rugi tanam tumbuhnya terlalu tinggi dan tidak wajar,” ungkap Wisnu Kuntjoro Adi.
Menurut dia, kendala tersebut terjadi di 26 titik kurang lebih sepanjang 3, 3 km dan apabila kendala itu bisa diselasaikan, maka kabel pada SUTT akan bisa dipasang dalam waktu satu bulan.
“Kalau kabelnya sudah terpasang dan tersambung ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Bangkanai, kabupaten Barito Utara (Barut), maka wilayah Barsel tidak lagi defisit listrik seperti sekarang ini,” ujarnya.
Karena lanjut dia, saat ini daya mampu PLN Rayon Buntok, hanya 8,3 Mega Watt (MW), sedangkan beban puncaknya 10,5 MW sehingga masih mengalami defisit daya sebesar 2,2 MW.
Ia mengharapkan kepada warga bisa memberikan dukungan dalam pemasangan kabel SUTT tersebut, sebab ini merupakan program nasional dan kepentingan masyarakat luas.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
(http://antarakalteng.com/berita/251780/pemasangan-kabel-sutt-barito-selatan-masih-terkendala)