Bersama KORPRI Teguhkan Netralitas dan Tingkatkan Profesionalisme ASN, kata Mugeni
Buntok (Antara Kalteng) – Penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah Mugeni mengatakan, peringatan hari Korpri untuk meneguhkan dan meningkatkan profesionalisme Aparatur Sipil Negara.
“Tema Korpri itu sangat tepat semangatnya dalam menyambut pesta demokrasi Pilkada 2017 mendatang,”katanya pada upacara peringatan HUT Korpri ke-45, Hari Kesehatan Nasional ke-52 dan hari guru 2016, di Buntok, Selasa.
Ia mengatakan, jadikanlah momen Pilkada serentak yang akan dilaksanakan 15 Februari 2017 mendatang sebagai ajang ujian atas netralitas dan profesional ASN untuk menerapkan Panca Prasetya Korpri.
“Perlu diingat bahwa pengabdian anggota Korpri bukan kepada kepentingan kelompok maupun individu, melainkan kepada negara, bangsa dan rakyat serta fokus energi pada pelayanan publik,”ucap Mugeni.
Hal itu dilakukan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat dengan melakukan inovasi-inovasi agar pelayanan publik bisa makin murah, makin cepat dan semakin baik.
“Selain itu juga dapat mewujudkan jiwa korps Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pemersatu bangsa,”ujarnya.
Terkait peringatan hari kesehatan nasional yang mana subtemanya masyarakat hidup sehat, Indonesia kuat ini untuk membangkitkan kembali pesan-pesan kesehatan, bahwa sehat itu harus dijaga.
Melalui momen ini kata dia, untuk berbagi tantangan dan menguatkan komitmen serta meningkatkan tekad dan semangat untuk memberikan makna pada masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Terkait dengan peringatan hari guru kata dia, guru memiliki peran yang amat mulia, strategis dan berbanggalah bisa menjadi seorang guru, sebab ditangan seorang guru merupakan masa depan bangsa kita.
“Karena anak didik di sekolah dan sanggar belajar merupakan penentu masa depan bangsa dan tidak ada sosok sukses yang tidak melewati sentuhan seorang guru,”tambah Mugeni.
Oleh sebab itu, melalui Undang-Undang Nomor 14/2005 tentang guru dan dosen secara resmi dinyatakan sebagai tenaga profesional, namun demikian bukan berarti para guru sebelum itu tidak bekerja profesional.
“Tapi harus diakui bahwa hingga kini profesionalisme guru di Indonesia masih belum memenuhi harapan, dalam arti masih diupayakan agar pekerja guru betul-betul sebagai pekerja profesional dimasa yang akan datang,”kata dia.
Pemerintah sudah mengupayakan para guru semakin profesional, namun upaya tersebut akan sia-sia apabila tanpa diiringi dengan keinginan keras para guru itu sendiri untuk menuju guru yang profesional.
“Pemerintah bertekat menyejahterakan guru melalui pemberian tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi para guru yang sudah bersertifikasi yang tujuannya untuk perbaikan kompetensi dan kinerja guru,” demikian Mugeni.
Editor: Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Click here to view original web page at www.antarakalteng.com