Berita UmumSlider

“Sinkronisasi Token” Bisa Bobol Rekening, Bank Mandiri Minta Nasabahnya Waspada

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Bank BCA, giliran Bank Mandiri mengimbau nasabahnya untuk waspada terhadap permintaan “Sinkronisasi Token” saat membuka internet banking Mandiri. Sebab, permintaan itu bukan berasal dari Bank Mandiri.

“Nasabah perlu mewaspadai permintaan ‘sinkronisasi token’ saat membuka laman internet banking. Konfirmasi tersebut bukan berasal dari Bank Mandiri,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (4/3/2015).

Lebih lanjut, Bank Mandiri saat ini sedang melakukan penelusuran terkait munculnya semacam kolom permintaan “Sinkronisasi Token PIN Mandiri” saat nasabah membuka internet banking itu.

Di jejaring sosial twitter, pemilik akun @AnInsyaButik berkicau terkait adanya permintaan “Sinkronisasi Token” itu. Bahkan, dia juga mem-post beberapa foto “penampakan” permintaan ilegal tersebut.

Dalam kicauan lainnya, akun @AnInsyaButik menyertakan tautan Facebook yang membahas lebih rinci bagaimana permintaan tersebut muncul. Di salah satu foto yang ia post bahkan memperlihatkan adanya transfer kepada nomer rekening yang tidak ia kenal pasca mengisi “Sinkronisasi Token” itu.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Bank Mandiri pun meminta nasabahnya untuk tidak perlu mengikuti permintaan “Sinkronisasi Token” yang muncul tersebut.

“Jadi jika ada permintaan seperti itu tidak perlu diikuti dan bisa melaporkan ke Mandiri Call 14000,” kata Rohan.

Sebelumnya, permintaan “Sinkronisasi Token” juga ditemukan oleh nasabah Bank BCA. Bahkan, nasabah tersebut harus sampai kehilangan Rp 13.000.000 dari rekeningnya karena mengikuti permintaan tersebut. BCA pun meminta nasabahnya berhati-hati terhadap konfirmasi Token saat membuka internet banking. Sebab, konfirmasi token yang muncul bukan berasal dari BCA. (Baca: BCA Minta Nasabah Waspadai “Sinkronisasi Token” Saat Membuka Internet Banking)

“Tidak ada konfirmasi token dari BCA, apabila data nasabah diminta. Terutama token diminta berulang-ulang, itu berbahaya,” ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja saat dihubungi.

Menurut dia, konfirmasi Token saat membuka internet banking BCA terjadi karena komputer nasabah terkena virus. Hal itu membuat tampilan konfirmasi Token blakan terus muncul dengan tulisan “Sinkronisasi Token KEYBCA”.

(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/05/050600826/.Sinkronisasi.Token.Bisa.Bobol.Rekening.Bank.Mandiri.Minta.Nasabahnya.Waspada.?utm_campaign=popread&utm_medium=bp&utm_source=bisniskeuangan)

Related Articles